Tugu 3 Putri, Ikon Kota Termegah dan Terbesar di Jepara
Untuk lokasi pendiriannya berada di salah satu desa pusat durian di Jepara, yaitu Desa Ngabul Kecamatan Tahunan, berjarak 7 km sebelah tenggara dari pusat kota. Bangunan sakral ini ditempatkan di tengah-tengah bundaran Ngabul. Dimana bangunan yang berada di bundaran Ngabul yang sudah ada seperti taman air mancur, tugu adipura, dan taman bermainnya akan dibongkar dan diganti dengan monumen baru ini. Supaya lebih jelas, silahkan gambar diatas dilihat lagi.
Kenapa harus dijadikan monumen?
Ceritanya begini, bangunan yang saat ini ada di bundaran Ngabul itu sudah lama tidak terawat dengan baik, banyak yang rusak, tidak sesuai bentuknya, modelnya juga sudah tidak bagus. Selain itu, tata letak dipandang kurang rapi dan tidak begitu menarik perhatian para wisatawan. Apalagi dikabarkan jika ada orang-orang luar kota yang akan berkunjung ke pusat kota Jepara, mereka kerap kali kebingunan disini, tidak tahu harus mengambil arah yang mana. Jadi, setelah dilakukan perombakan besar-besaran, diharapkan nanti kawasan bundaran Ngabul ini tidak akan membingungkan bagi para wisatawan untuk menuju arah mana. Bangunan baru ini juga akan menjadikan kesan tersendiri ketika pengunjung melihatnya dan tentunya menjadi daya tarik wisatawan yang menguntungkan.
Kemudian, kenapa harus tentang pahlawan wanita Jepara? Kenapa bukan tentang seni ukirnya itu, atau tentang Persijap misalnya?
Jawabannya yang pasti itu seperti ini. Jepara dari dahulu memiliki sejarah yang sangat kuat dengan wanita-wanitanya yang sangat luar biasa. Karena kehebatannya ini, mereka sangat disegani oleh masyarakat, pemimpin, hingga orang asing. Kehebatannya adalah mampu menjadikan Jepara berwujud kawasan penting yang sangat besar perannya untuk pembangunan bangsa pada saat itu. Lalu, siapa saja para pahlawan yang dimaksud itu? Inilah 3 sosok Pahlawan Wanita di Jepara yang akan diabadikan dalam monumen tersebut:
Ratu Sima
Kehebatan Ratu Sima adalah mampu menjadi pemimpin yang adil, tegas, dan melindungi rakyatnya. Tidak heran, pada masa pemerintahan beliau Jepara menjadi pusat perdagangan yang paling sibuk di kawasan utara di Pulau Jawa. Hal itu terbukti dengan kondisi perekonomian yang maju pesat sehingga menjadikan kerajaan Ratu Sima berkembang cepat hingga mampu mengirim puluhan ribu prajurit untuk berperang melawan penjajah ke wilayah Malaka dan Ternate.
Ratu Kalinyamat
Beliau adalah ratu yang sangat mencintai rakyatnya. Pada masa pemerintahannya, wilayah yang sebelum memiliki nama Jepara ini pernah menjadi kawasan yang paling maju pada masa kerajaan Mataram baru. Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat inilah nama Jepara tercipta dengan slogan “Trus Karya Tataning Bumi” yang artinya adalah terus berkarya untuk membangun negeri.
R. A. Kartini
Pahlawan wanita yang terakhir adalah Raden Adjeng Kartini, merupakan wanita pelopor kemajuan bagi perempuan Indonesia ini berjuang melalui karya-karya tulisnya yang mampu membuat setiap orang memahami apa arti pentingnya penghormatan kepada kaum wanita. Atas pemikiran beliaulah, setiap wanita bisa lebih berkarya, tidak bisa dipandang remeh, wanita bukan manusia lemah. Karena semangat inilah, R. A. Kartini menjadi pelopor pergerakan wanita Indonesia dalam mensejajarkan posisi wanita dengan pria.
Itulah penjelasan singkat mengenai perjuangan-perjuangan para pahlawan wanita Jepara. Jadi, itulah alasan mengapa perlu didirikan monumen tersebut agar jasa-jasa mereka dapat selalu diingat supaya kita bisa menghargainya.
Post a Comment